INILAH KITA | “Umur di tangan Tuhan, Kesehatan di tangan Kita”. Sebuah tagline yang menarik dan sarat makna dari sebuah komunitas yang bergerak mengkampanyekan pola hidup sehat dan menyenangkan kepada masyarakat, bernama Eating Reorder.
Eating Reorder yang dibentuk sejak Mei 2021 adalah komunitas yang memprioritaskan gaya hidup sehat dengan pendekatan natural, tanpa obat dan produk suplemen, hanya dengan memperbaiki pola pikir dalam pola makan.
Menurut Roy Irawan, founder Eating Reorder, seluruh program Eating Reorder didesain secara personal untuk mampu memenuhi kebutuhan masing-masing anggotanya sesuai dengan kondisi dan tujuan kesehatannya.
“Tanpa sadar, kita telah menjadikan tubuh kita sebagai tong sampah, apapun makanan masuk. Hanya untuk menyenangkan selera dan keinginan kita. Sehingga, tanpa sadar pula kita telah menyiksa tubuh kita untuk mengolah semua makanan yang masuk itu, dan mengorbankan tubuh kita sendiri demi memenuhi selera kita,” ucap pria ramah yang biasa dipanggil Coach Roy di komunitas itu.
Dan yang paling penting, sambung Coach Roy, semua dilakukan tanpa obat-obatan, tanpa suplemen, dan tanpa produk apapun. Hanya mengubah mindset atau pola pikir, dari “makan hanya untuk menyenangkan dan mengenyangkan” menjadi “makan untuk menyehatkan dan membahagiakan”.
“Tapi, dengan Eating Reorder, mindset dan pola pikir kita akan berubah. kita akan mampu mengontrol, memilah dan memilih makanan yang benar-benar dibutuhkan oleh tubuh kita, sehingga kita bisa hidup sehat dengan pola makan yang sehat, menyenangkan tubuh kita untuk mengolahnya, dan kemudian memperoleh kebahagiaan dengan kesehatan tubuh kita,” imbuh Coach Roy.
Hal ini juga diamini oleh para anggota Eating Reorder yang sebagiannya saat ini telah menjadi mentor –disebut coach dalam komunitas Eating Reorder, dalam menjalankan program dan memberikan bimbingan bagi para anggota yang bergabung dalam komunitas, maupun bagi masyarakat secara luas.
Para coach tersebut pun menceritakan pengalaman mereka selama bergabung di Eating Reorder, disela berlangsungnya acara festival yang diselenggarakan oleh Eating Reorder bertajuk “Eating Reorder Fest (ERFest) 2025”, di M Bloc Space, Jakarta, Sabtu (11/1/25).
Lea Lesmana, yang akrab dipanggil Coach Lea, yang bergabung dengan Eating Reorder sejak tahun 2022 mengaku, dengan menjalankan pola hidup sehat, membuatnya kembali memiliki tujuan hidup, yakni untuk terus hidup sehat. Dan, tujuan itu ingin ia tularkan kepada masyarakat.
“Di Eating Reorder, kami kembali belajar makan. Yakni, memilih untuk makan dengan makanan apa yang dibutuhkan oleh tubuh. Hal itu hanya bisa dilakukan apabila kita bisa mengubah pola pikir kita tentang makan dan makanan. Sebagai coach, kami tidak hanya memberikan mentoring kepada member, tapi juga jalan bareng member dalam menjalankan program Eating Reorder,” ucap Coach Lea.
“Hasilnya, saya sekarang bisa menikmati hidup sehat, dan kembali memiliki tujuan, yakni untuk terus hidup sehat. Tidak hanya fisik, tapi juga mental pun ikut sehat, karena kesehatan itu membahagiakan, dan kebahagiaan itu adalah kunci hidup sehat. Perubahan yang paling penting saya dapatkan di sini, adalah perubahan mental,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Melina Kho, yang akrab dipanggil Coach Mel. Ia bergabung di Eating Reorder sejak 2021. Sebelum bergabung di Eating Reorder, ia mengaku kerap keluar masuk rumah sakit untuk perawatan medis, karena gangguan kesehatan yang ia alami, terutama masalah pencernaan.
Namun, setelah menjalani pola hidup sehat, diawali dengan perubahan mindset cara makan, ia tak lagi membutuhkan obat-obatan medis lagi.
“Saya dulu keluar masuk rumah sakit untuk medical treatment. Setelah menjalankan program Eating Reorder selama 5 bulan, saya baru paham, ternyata saya tidak perlu mencari obat medis atau obat-obatan dari luar, karena tubuh kita sendiri dan makanan-makanan alami yang sudah disediakan oleh Tuhan itu telah menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan oleh tubuh kita,” tutur Coach Mel.
Coach Mel merasa, dirinya memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan kesehatan yang ia dapatkan saat ini. Dan kemudian, membagikan pengalaman tersebut kepada orang lain.
“Menjaga kesehatan kita adalah tanggung jawab kita sendiri. Baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental kita. Jangan sampai kita melepaskan tanggung jawab tersebut dengan memperlakukan tubuh ini seenaknya, dengan pola hidup yang tidak sehat, makan apapun tanpa mempertimbangkan makanan apa yang dibutuhkan tubuh kita. Tentu saja, tanggung jawab menjaga kesehatan tersebut juga mempengaruhi kesehatan mental kita,” ungkapnya.
Cerita agak berbeda yang disampaikan Perdana Hutapea. Ia bergabung dengan Eating Reorder sejak 2021. Coach Dana, begitu ia akrab dipanggil di komunitas, mengaku awal bergabung dengan Eating Reorder karena hanya ingin menjaga kebugaran tubuhnya saja. Terutama, setelah kelahiran anak keduanya.
Namun, setelah menjalankan program Eating Reorder, ternyata dirinya mendapatkan perubahan lebih dari yang ia ekspektasikan.
“Tidak hanya kebugaran tubuh dan kesehatan secara fisik yang saya dapatkan, perubahan cara pandang, mindset, dan mental saya juga berubah. Membuat saya akhirnya faham bagaimana cara memperlakukan tubuh ini dan menghargai kesehatan. Di sini, mental saya jauh lebih sehat saat ini,” ucap Coach Dana.
Coach Dana mengaku, hidup sehat itu sebenarnya bisa secara simpel didapatkan, asalkan mau belajar dan konsisten dalam menjalankannya. Baginya, hidup itu pilihan. Saling mengingatkan untuk hidup lebih sehat adalah tujuan utamanya.
“Kita di sini saling mengingatkan, karena hidup kita ini adalah pilihan. Kita mau pilih yang sehat atau tidak sehat, pilih yang berguna atau tidak, mau yang bermanfaat atau tidak, kita saling mengingatkan. Simpel saja. Kita hanya perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita orang lain dan bercerita kepada orang lain, tentang pengalaman kita. Lalu kita sharing terhadap pilihan kita, mana yang lebih sehat, lebih berguna dan bermanfaat, baik bagi tubuh kita, bagi mental, terutama bagi hidup kita,” ujar Coach Dana.
Dan, yang lebih penting, sambung Coach Dana, dengan memiliki pola hidup yang sehat akan memberikan dampak positif bagi orang lain.
“Setiap orang ingin memberikan dampak yang positif dalam hidupnya. Dengan pola hidup sehat yang kita jalankan, kita tidak hanya memberikan dampak positif kepada diri kita sendiri, juga kepada orang lain. Termasuk kepada keluarga kita, orang-orang terdekat kita, dan orang-orang di sekitar kita,” tuturnya.
Perubahan kesehatan mental juga dialami oleh Maitra. Perempuan ramah yang biasa dipanggil Coach Maitra di komunitas ini, bergabung dengan Eating Reorder sejak 2021. Padahal, ia mengaku, dulunya adalah sosok yang tempramental. “Senggol bacok” istilah yang ia sampaikan kepada inilahkami.com
“Saya ini dulu mengalami emosional eating, istilahnya. Sedih pengennya makan, senang maunya makan-makan. Tuntutan pekerjaan yang stressful, yang ketika menghadapi suatu masalah, saya dulu senggol bacok. Dikit-dikit marah. Ya larinya ke makan. Alasannya traktiran, padahal yang pengen makan itu saya,” kelakar Coach Maitra sambil tertawa.
Tanpa ia sadari, saat itu dirinya sampai mengalami obesitas. Yang membuat tubuhnya mudah capek dan sakit.
“Saat itu, saya nggak ngrasa loh kalau saya sudah kegemukan, pokoknya denial tingkat tinggi lah,” sambungnya.
Sampai pada satu titik, di mana saat dirinya tidak bisa lagi transfusi darah karena mengalami pengentalan darah, Coach Maitra menganggap, ini sudah peringatan bahwa ia harus menurunkan berat badan, dan menjalani pola hidup sehat.
“Mungkin awalnya seperti yang lainnya, saya hanya ingin menurunkan berat badan. Tetapi, setelah bergabung dan menjalankan program-programnya, loh, ternyata turun berat badan itu cuma bonus. Selebihnya, kita banyak belajar hal baru yang sebelumnya tidak pernah saya anggap. Kita belajar cara makan, belajar sabar, belajar konsisten, belajar ikhlas untuk menjalankan semua program. Yang kemudian, tidak hanya berdampak pada tubuh saya yang sehat dan mendapatkan kembali berat badan ideal saya. Ternyata, juga sangat berdampak kepada kesehatan mental saya yang saat ini berubah drastis, tak lagi mudah marah, lebih bijak, dan sudah enggak emosional eating lagi,” kata Coach Maitra
Tentu saja, hal itu sangat disyukuri oleh Coach Maitra. Karena perubahan yang didapatkan dalam hidupnya saat ini, ternyata sangat mempengaruhi hubungan sosialnya dengan keluarga, teman-teman dan koleganya, juga dengan orang-orang di sekitarnya, jauh lebih baik lagi, saat ini.
Pola hidup sehat, yang dijalankan dan dikampanyekan oleh Coach Roy dan para Coach Eating Reorder, saat ini, tentu menjadi inspirasi bagi kita semua. Bagaimana cara menghargai tubuh kita, menghargai hidup kita, dengan pola hidup yang sehat, yang diawali dengan perubahan mindset dan pola pikir kita.
Harapan para Coach di Eating Reorder, tentu pola hidup sehat yang mereka jalani saat ini dapat memotivasi masyarakat untuk ikut menjalankannya.
Lantas, kapan kita akan bergerak untuk memulai hidup sehat?