By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Inilah KitaInilah KitaInilah Kita
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Reading: Nongkrong Jadi Budaya, Menabung Jadi Tantangan
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Inilah KitaInilah Kita
Font ResizerAa
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Follow US
  • Advertise
© 2024 Inilah Kita
Inilah Kita > Blog > Akademika > Nongkrong Jadi Budaya, Menabung Jadi Tantangan
Akademika

Nongkrong Jadi Budaya, Menabung Jadi Tantangan

Oleh: Habibah Nur Chafsyah (Mahasiswa Institut Agama Islam SEBI)

Redaksi Kita
Redaksi Kita Published 13/09/2025
Share
Habibah Nur Chafsyah
SHARE

Inilahkita.com | Di era digital saat ini, nongkrong telah menjadi aspek penting dalam kehidupan anak-anak. Dari kedai kopi, warung kopi kekinian, hingga pusat jajanan mal, setiap lokasi menawarkan banyak hal. Aktivitas ini bukan sekadar aktivitas makan atau aktivitas minimal,, tetapi juga berfungsi sebagai alat terapi, cara untuk mengikuti berita terbaru di internet, dan bahkan cara untuk memeriksa linimasa Instagram. Namun, setelah kebiasaan ini, muncul fenomena luar biasa, anak-anak lebih mudah menukar uang untuk nongkrong daripada menabung.

Fenomena ini bukan sekadar asumsi. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2023, tingkat literasi Gen Z dan Milenial di Indonesia saat ini mencapai 49,68%, sementara tingkat literasi keuangan sudah mencapai 85,10%. Dengan kata lain, meskipun seorang anak memiliki akses mudah terhadap uang, kemampuan mereka untuk mengelolanya masih belum terlalu tinggi. Hal ini terjadi selama kebiasaan nongkrong boros, namun menjadi masalah Ketika diminta menyisihkan uang untuk menabung.

Jika dicermati lebih lanjut, gaya hidup nongkrong ini sebenarnya positif. Seorang anak dapat dengan mudah mengatasi stres, menanggung kesulitan, dan bahkan memunculkan ide-ide kreatif. Namun, masalah muncul ketika nongkrong dilakukan secara sering dan tanpa kendali. Menurut survei Katadata Insight Center (2024), rata-rata anak yang tinggal di kota besar dapat merogooooh kocek antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan, tetapi hanya untuk nongkrong. Jika angka ini dihitung, niscaya dapat menjadi tabungan masa depan yang besar.

Dalam kasus lain, menabung dianggap “membosankan” karena hasilnya tidak langsung. Dukungan emosional dan sosial diperoleh dari nongkrong yang dilakukan secara diam-diam. Hal ini berkaitan dengan fenomena Fear Of Missing Out (FOMO), di mana anak-anak mudah merasa kesal atau sedih jika tidak berpartisipasi dalam kegiatan nongkrong. Menurut psikologi sosial, FOMO memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap gaya hidup.

Namun, bukan berarti anak muda tidak peduli dengan masa depan. Banyak yang sebenarnya tidak menyadari pentingnya penghematan, tetapi kesulitan untuk konsisten. Sebagian besar justru memilih bentuk “tabungan” lain, seperti investasi di aset digital atau saham meski sering kali tanpa pengetahuan yang cukup. Kondisi ini membuat pemerintah dan lembaga keuangan semakin gencar mengkampanyekan literasi keuangan. OJK bersama Bank Indonesia misalnya, rutin mengadakan program edukasi keuangan di kampus-kampus dan sekolah. Tujuannya jelas, yaitu untuk membiasakan anak muda menyeimbangkan antara gaya hidup sosial seperti nongkrong dengan kebiasaan menabung yang sehat.

Anak muda, pada umumnya, tidak perlu berpikir lebih jauuh untuk memilih antara nongkrong atau menabung. Jika keduanya bisa jalan bersama asal ada pengaturan.. Membuat anggaran sederhana, misalnya, akan mengalokasikan 50% untuk kebutuhan pribadi, 30% untuk pengeluaran hiburan (termasuk nongkrong), dan 20% untuk investasi atau tabungan. Dengan demikian, nongkrong tetap bisa jadi jalan, namun tabungan bisa jadi aman.

Pada akhirnya, fenomena yang dikenal sebagai “nabung susah, nongkrong gampang” mengacu pada kesulitan yang dialami anak-anak dalam menyesuaikan diri dengan kehidupan modern. Bukan berarti nongkrong tidak boleh dilakukan, melainkan ia harus dikendalikan. Dengan literasi keuangan yang baik, masyarakat Indonesia dapat hidup sejahtera tanpa perlu khawatir tentang masa depan keuangan mereka. Selain itu, nongkrong memang penting, tetapi menabung bahkan lebih penting.[]

TAGGED:nabungnongkrongstei sebi
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Muhammad_Nasrudin Strategi Mengatur Keuangan ala Gen Z Saat Ini

Latest News

Muhammad_Nasrudin
Strategi Mengatur Keuangan ala Gen Z Saat Ini
Akademika
Menandai 100 Tahun Gontor, World Scout Moslem Jamboree 2025 Resmi Dibuka di Cibubur
Nusantara
Meriah! Pembukaan Jambore Pramuka Muslim Dunia WMSJ 2025
Nusantara
Gontor Gelar Jambore Pramuka Muslim Dunia Pertama di Indonesia: Serukan Perdamaian Dunia
Nusantara
benny cut meutia
Ketua Yayasan Masjid Cut Meutia Ajak Umat Islam tidak Mudah Terprovokasi
Komunitas
Fajar Sadboy Mengajari Para Elit Negeri Turunkan Saya
DialeKita
sofa kulit cellini
Sofa Nyaman dan Ergonomis untuk Atasi Sakit Punggung
Kiat Kita

JASA ARTIKEL SEO

Mau website usaha Anda mudah ditemukan dalam mesin pencari Google? Digital Media Labs melalui Web Syndication melayani jasa penulisan artikel SEO.
Hubungi kami di: 081297176001

Jasa Blogroll Website:

jurnalsecurity.com
promoukm.com
indonesiasentris.com
destinasiindnesia.com
caramakan.com
carasehat.net
seputarhalal.com
rumahayah.com
beritakamera.com
inibekasi.com
beasiswakampus.com
megapolitan.id
cellini.co.id
beritasantai.com

Jasa Pers Rilis

Baca Artikel Lain

Akademika

KKM Kelompok 20 IUQI Bogor Gelar Aksi Clean Up di Kampung Tapos Babakan

24/08/2025
Akademika

KKM Kelompok 20 IUQI Bogor Sukses Adakan Program Sosialisasi Aksi Gizi

24/08/2025
Akademika

Pembukaan dan Peresmian KKM IUQI Bogor Kelompok 20 Di Desa Tapos II

11/08/2025
Akademika

Mahasiswa IUQI Bogor Laksanakan PkM Internasional di Yala-Thailand

21/07/2025
Previous Next

Ikon Logo Inilah Kita

Kategori

  • Akademika
  • DialeKita
  • Generasi
  • Kesehatan
  • Kiat Kita
  • Komunitas
  • Nusantara
  • Sekitar Kita
  • Uncategorized
  • Wisata

Inilah Kita

  • About
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media
  • Term & Condition

Inilah KitaInilah Kita
©2024 Inilah Kita
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?