By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Inilah KitaInilah KitaInilah Kita
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Reading: Mengenal Tradisi Kalimantan Tengah: Warisan Budaya di Tengah Alam Borneo
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Inilah KitaInilah Kita
Font ResizerAa
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Follow US
  • Advertise
© 2024 Inilah Kita
Inilah Kita > Blog > Nusantara > Mengenal Tradisi Kalimantan Tengah: Warisan Budaya di Tengah Alam Borneo
Nusantara

Mengenal Tradisi Kalimantan Tengah: Warisan Budaya di Tengah Alam Borneo

Redaksi Kita
Redaksi Kita Published 13/10/2025
Share
tiwah
SHARE

 

Contents
1. Tiwah: Upacara Kematian Suku Dayak Ngaju2. Manajah Antang: Tradisi Mencari Petunjuk Leluhur3. Wadian Bulat: Upacara Penyembuhan Tradisional4. Aruh Baharin: Syukuran Setelah Panen5. Tari Giring-Giring dan Mandau: Simbol Keberanian dan Kehormatan6. Rumah Betang: Simbol Kehidupan Kolektif7. Tradisi Kuliner: Cermin Kehidupan yang Dekat dengan AlamMenjaga Tradisi, Merawat Identitas

Inilahkita.com | Kalimantan Tengah, salah satu provinsi di Pulau Borneo, dikenal bukan hanya karena kekayaan alamnya yang melimpah—seperti hutan tropis, sungai besar, dan sumber daya alam—tetapi juga karena kekayaan budaya dan tradisinya yang unik. Provinsi yang beribu kota di Palangka Raya ini menjadi rumah bagi berbagai suku, terutama suku Dayak, yang memiliki beragam adat, bahasa, dan ritual yang masih dijaga hingga kini.

Tradisi-tradisi di Kalimantan Tengah tidak hanya menunjukkan identitas masyarakatnya, tetapi juga menjadi wujud kearifan lokal yang menyatu dengan alam dan spiritualitas leluhur. Mari kita mengenal lebih dekat beberapa tradisi khas yang masih dilestarikan hingga sekarang.

1. Tiwah: Upacara Kematian Suku Dayak Ngaju

Salah satu tradisi paling terkenal dari Kalimantan Tengah adalah Upacara Tiwah, yaitu ritual keagamaan suku Dayak Ngaju dalam rangka mengantarkan arwah orang yang sudah meninggal menuju alam baka yang disebut Lewu Tatau (kampung abadi).

Tiwah bukan dilakukan segera setelah seseorang meninggal, tetapi setelah beberapa waktu, ketika keluarga sudah siap secara ekonomi dan spiritual. Tulang-belulang orang yang telah meninggal kemudian diambil dari makam dan ditempatkan ke dalam sandung (rumah kecil dari kayu untuk menyimpan tulang).

Upacara ini diiringi dengan tarian sakral, musik gong, dan ritual penyucian jiwa, serta penyembelihan hewan kurban seperti babi atau sapi. Masyarakat percaya, tanpa Tiwah, roh orang yang meninggal belum dapat mencapai tempat yang tenang.

Lebih dari sekadar upacara keagamaan, Tiwah adalah manifestasi penghormatan kepada leluhur dan simbol kebersamaan antaranggota masyarakat Dayak.

2. Manajah Antang: Tradisi Mencari Petunjuk Leluhur

Tradisi unik lainnya adalah Manajah Antang, sebuah ritual spiritual untuk meminta petunjuk dari roh leluhur. Dalam upacara ini, seorang basir (dukun atau pemimpin ritual) akan memanggil roh melalui perantaraan burung antang (elang).

Burung antang dianggap sebagai perantara dunia manusia dan dunia roh. Gerak-gerik burung ini diyakini membawa pesan—bisa berupa petunjuk arah, tanda bahaya, atau restu terhadap suatu rencana besar seperti pembukaan ladang, perang, atau pernikahan.

Tradisi Manajah Antang menunjukkan betapa kuatnya hubungan spiritual masyarakat Dayak dengan alam, di mana setiap unsur kehidupan dipercaya memiliki roh dan makna tersendiri.

3. Wadian Bulat: Upacara Penyembuhan Tradisional

Wadian Bulat merupakan ritual penyembuhan tradisional yang dilakukan oleh suku Dayak Ma’anyan. Dalam tradisi ini, seorang wadian atau dukun perempuan melakukan upacara untuk menyembuhkan penyakit yang diyakini disebabkan oleh gangguan roh jahat atau kehilangan semangat hidup.

Ritual dilakukan dengan tarian khas, nyanyian mantra, serta iringan gong dan kendang, menciptakan suasana sakral dan mistis.

Selain tujuan penyembuhan, Wadian Bulat juga bermakna sosial: mempererat hubungan antarwarga, memperkuat keyakinan terhadap kekuatan spiritual, dan mengingatkan manusia untuk selalu menjaga keseimbangan antara dunia nyata dan dunia roh.

4. Aruh Baharin: Syukuran Setelah Panen

Seperti halnya daerah agraris lainnya di Indonesia, masyarakat Dayak juga memiliki tradisi syukuran pascapanen, yang disebut Aruh Baharin.

Upacara ini diadakan untuk mengucap syukur kepada Ranying Hatalla Langit (Tuhan dalam kepercayaan Kaharingan) atas hasil bumi yang melimpah. Biasanya diisi dengan tarian daerah, makan bersama, dan ritual adat untuk memohon berkah bagi musim tanam berikutnya.

Aruh Baharin bukan hanya tentang hasil panen, tetapi juga tentang kebersamaan dan semangat gotong royong. Dalam perayaan ini, semua warga desa ikut serta tanpa membedakan status sosial.

5. Tari Giring-Giring dan Mandau: Simbol Keberanian dan Kehormatan

Seni tari juga menjadi bagian penting dari tradisi Kalimantan Tengah. Dua tarian yang populer adalah Tari Giring-Giring dan Tari Mandau.

  • Tari Giring-Giring berasal dari Dayak Ma’anyan dan menampilkan gerakan lembut yang diiringi bunyi alat musik bambu bernama giring-giring. Tarian ini melambangkan kegembiraan dan kebersamaan.
  • Tari Mandau, sebaliknya, menonjolkan sisi keperkasaan dan keberanian laki-laki Dayak. Penari membawa senjata khas mandau dan perisai, menggambarkan semangat juang serta kehormatan dalam melindungi kampung.

Melalui tarian-tarian ini, generasi muda Dayak terus belajar menghargai nilai-nilai keberanian, kedamaian, dan persaudaraan yang diwariskan leluhur.

6. Rumah Betang: Simbol Kehidupan Kolektif

Selain tradisi, arsitektur tradisional Rumah Betang juga mencerminkan filosofi hidup masyarakat Kalimantan Tengah. Rumah panggung besar ini dihuni oleh banyak keluarga dari satu garis keturunan dan menjadi pusat kehidupan sosial dan adat.

Hidup di Rumah Betang berarti hidup dalam kebersamaan, toleransi, dan gotong royong. Segala urusan penting seperti musyawarah adat, perayaan, hingga upacara keagamaan sering dilakukan di rumah ini.

Filosofi “hidup bersama dalam perbedaan” yang dipegang masyarakat Betang menjadi simbol harmoni antar suku dan agama di Kalimantan Tengah.

7. Tradisi Kuliner: Cermin Kehidupan yang Dekat dengan Alam

Tidak hanya ritual dan tarian, kuliner tradisional Kalimantan Tengah juga merupakan bagian dari warisan budaya yang menarik. Makanan khas seperti Juhu Singkah (sayur rotan muda), iwak bakar habang (ikan bakar merah), dan wadang bihas (minuman jahe tradisional) menunjukkan bagaimana masyarakat setempat memanfaatkan hasil alam secara bijak.

Bumbu alami, cara memasak sederhana, dan cita rasa khas menjadikan kuliner Dayak bukan hanya lezat, tetapi juga sarat makna budaya.

Menjaga Tradisi, Merawat Identitas

Di tengah arus modernisasi dan kemajuan teknologi, banyak tradisi Kalimantan Tengah yang kini mulai jarang dilakukan. Namun, berbagai komunitas adat dan pemerintah daerah terus berupaya melestarikannya melalui festival budaya, pelatihan tari, dan pengenalan adat di sekolah-sekolah.

Tradisi bukan hanya masa lalu, tetapi juga identitas dan jati diri masyarakat. Dengan mengenal dan melestarikan tradisi Kalimantan Tengah, kita turut menjaga keberagaman budaya Indonesia agar tetap hidup dan dihargai oleh generasi mendatang.

Kalimantan Tengah bukan sekadar tanah yang kaya sumber daya alam, tetapi juga kawasan yang penuh nilai, filosofi, dan spiritualitas tinggi. Tradisi-tradisinya mengajarkan manusia untuk selalu hidup selaras dengan alam, menghormati leluhur, dan menjaga kebersamaan dalam perbedaan.

Melalui pemahaman akan budaya dan adatnya, kita bisa belajar bahwa modernitas tidak harus menghapus tradisi, melainkan bisa berjalan berdampingan sebagai kekuatan bangsa yang beradab.[]

Seputar lingkungan: https://dlhkalimantantengah.id/

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article noto susanto Kejujuran: Fondasi Tak Tergantikan dalam Dunia yang Penuh Kepalsuan

Latest News

noto susanto
Kejujuran: Fondasi Tak Tergantikan dalam Dunia yang Penuh Kepalsuan
DialeKita
Asesmen Lapangan Prodi Baru S2 Pendidikan Bahasa Arab IUQI Bogor Berlangsung di Kampus
Akademika
Fenomena Gen Z Rentan Penyakit Jantung dan Gagal Ginjal, Kenapa?
Kesehatan
Merawat Tradisi Serentaun Kampung Adat Kasepuhan Gelar Alam
Wisata
Tolak Kehadiran Atlet Israel ke Indonesia
Nusantara
RIMMBUN Gelar Jum’at Berkah di Masjid Al-Manshurunal Muqorobun
Komunitas
Dukung Ketahanan Pangan, Jakarta Timur Gelar Tanam Jagung Serentak di Kalisari
Sekitar Kita

JASA ARTIKEL SEO

Mau website usaha Anda mudah ditemukan dalam mesin pencari Google? Digital Media Labs melayani jasa penulisan artikel SEO.
Hubungi kami di: 081297176001

Jasa Blogroll & Publikasi

  1. Suara Muslim
  2. Seputar Masjid
  3. Seputar Halal
  4. Seputar Kuliner
  5. Seputar Kesehatan
  6. Promo UKM
  7. Wisata Indonesia
  8. Inilah Kita
  9. Beasiswa Kampus
  10. Indonesia Sentris
  11. Seputar Rumah
  12. Seputar Keamanan
  13. Kota Surabaya
  14. Info Nasional
  15. Info Perkotaan
  16. Berita Santai
  17. Berita Kamera
  18. Suara Pesantren

 

Jasa Publikasi di 150+ Website

Baca Artikel Lain

Nusantara

Ada Warga Indonesia Ikut dalam Global Sumud Flotilla yang Telah Masuk Perairan Dekat Gaza

01/10/2025
Nusantara

Wakil Menteri Haji dan Umrah Janji Babat Habis Korupsi di Pengelolaan Haji

30/09/2025
Nusantara

Ajak Kejaksaan Agung Kerja Sama Awasi Pengelolaan Haji, Langkah Berani Kementerian Haji dan Umrah

30/09/2025
Nusantara

Menandai 100 Tahun Gontor, World Scout Moslem Jamboree 2025 Resmi Dibuka di Cibubur

10/09/2025
Previous Next

Ikon Logo Inilah Kita

Jasa Blogroll & Publikasi

Promo UKM | Wisata Indonesia | Inilah Kita | Beasiswa Kampus | Indonesia Sentris | Seputar Rumah | Seputar Keamanan | Kota Surabaya | Info Nasional | Info Perkotaan | Ini Bekasi | Suara Muslim | Seputar Masjid | Seputar Halal | Seputar Kuliner | Suara Pesantren | Seputar Kesehatan

Kategori

  • Akademika
  • DialeKita
  • Generasi
  • Kesehatan
  • Kiat Kita
  • Komunitas
  • Nusantara
  • Sekitar Kita
  • Uncategorized
  • Wisata

Inilah Kita

  • About
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media
  • Term & Condition

Inilah KitaInilah Kita
©2024 Inilah Kita
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?