Inilahkita.com | Komunikasi adalah kunci dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dunia professional. Namun, sebelum kita berhasil berkomunikasi dengan tim, klien, atau atasan, ada satu bentuk komunikasi yang paling krusial dan sering terabaikan: Komunikasi Intrapersonal.
Ini adalah dialog internal yang terus-menerus terjadi di kepala kita, cara kita berbicara dengan diri sendiri, pekerjaan, dan tantangan yang dihadapi. Jika dialog ini bersifat negatif, maka dampaknya bisa langsung terasa pada produktivitas dan kelancaran kerja kita.
Lalu, bagaimana cara memastikan dialog internal bisa tetap ‘sehat’ agar kerja jadi lebih lancar?
- Kenali siapa ‘Juri’ di kepala anda
Kita semua memiliki suara kritis di dalam diri. Suara ini bisa berbentuk keraguan (“aku tidak cukup mampu”), kecaman (“ini pasti gagal”), atau bahkan perbandingan destruktif (“lihat, dia jauh lebih baik dari ku”).
Langkah sehat yang harus dilakukan adalah dengan jangan berusaha membungkam suara ini, tetapi sadari keberadaannya. Beri nama ‘Juri’ tersebut (misalnya, Si Tukang Ragu, atau Si Perfeksionis). Dengan begitu kita bisa menyadari itu hanya suara, bukan fakta, kenyataannya untuk merusak kinerja akan berkurang.
- Ubah kritik menjadi Instruksi Konstruktif
Ketika anda melakukan kesalahan dalam pekerjaan, respons alami dari dialog internal adalah kritik keras. Ini hanya membuang energi dan menicu stres.
- Dialog Negatif: “Dasar ceroboh, kenapa bisa salah lagi? Kamu memang tidak bisa diandalkan!”
- Dialog Sehat (solusi): “Oke, ini salah. Apa yang bisa aku pelajari dari kesalahan ini? Langkah spesifik apa yang harus aku ambil sekarang untuk memperbaikinya dan mencegahnya terulang?”
Fokus pada perbaikan, bukan penghukuman. Komunikasi intrapersonal yang sehat selalu berorientasi pada solusi.
- Praktikkan Self-Compassion (belas kasih diri)
Ketika kita gagal dalam deadline atau proyek, kita cenderung memperlakukan diri sendiri jauh lebih buruk dari pada kita memperlakukan seorang teman. Bayangkan teman anda membuat kesalahan, anda pasti akan menghiburnya.
Langkah sehat yang harus kita lakukan dengan berlatih menggunakan nada yang sama lembutnya dan suportifnya saat anda berbicara dengan diri sendiri. Ingat, kegagalan adalah proses dari keberhasilan. Perlakukan diri anda sebagai partner kerja yang butuh dukungan, bukan hanya musuh yang harus dihukum.
- Reframing: Membingkai Ulang Tantangan
Cara kita mendefinisikan suatu situasi sangat mempengaruhi mindset kita. Komunikasi intrapersonal yang sehat mengajarkan kita untuk membingkai ulang (reframing) tantangan dari sudut pandang yang lebih memberdayakan.
Misalnya, saat dihadapi dengan presentasi yang sulit, dialog internal negatif mungkin akan berbunyi, “Aku pasti akan gugup dan lupa semua bahannya. Ini bencana”. Namun, bingkai ulang yang sehat akan mengubahnya menjadi, “Aku mungkin gugup, tapi ini adalah kesempatan bagus untuk melatih kemampuan berbicara di depan umum. Aku bisa mempersiapkan diri dengan baik dan melakukannya”.
Begitu juga, jika anda mendapatkan tugas yang baru yang terasa sangat berat, suara kritis di kepala bisa mengatakan, “Ini terlalu banyak aku tidak sanggup menyelesaikannya tepat waktu”. Ubah pemikiran tersebut menjadi, “Ini adalah tantangan besar, tapi aku akan memecahkannya menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Aku akan fokus pada langkah pertama.”
Kuncinya adalah mengubah kalimat yang penuh keputusasaan, seperti “Aku tidak bisa” menjadi pertanyaan yang mendorong aksi, seperti “Bagaimana caranya agar aku bisa?” atau pertanyaan positif yang berorientasi pada proses, yaitu “Aku akan coba”.
- Apresiasi kemenangan kecil
Komunikasi intrapersonal yang sehat juga melibatkan pengakuan atas kemajuan yang telah dibuat, sekecil apapun itu. Saat anda berhasil menyalesaikan satu poin di daftar tugas, atau sekedar mampu menahan diri dari godaan distraction, akui itu.
Memberikan apresiasi kepada diri sendiri secara teratur akan membangun kepercayaan diri yang stabil. Hal ini membantu anda melihat diri sendiri sebagai individu yang kompeten dan layak, bukan hanya berdasarkan hasil akhir, tapi juga berdasarkan usaha yang sudah dikerahkan.
Komunikasi intrapersonal adalah fondasi dari produktifitas dan kesejahteraan kerja. Dengan secara sadar mengarahkan dialog internal kita menjadi lebih positif, suportif, dan berorientasi solusi, kita tidak hanya menjadi tangguh menghadapi tekanan kerja, tapi juga menciptakan lapangan kerja internal yang kondusif bagi kelancaran dan kesuksesan.
Mulai hari ini coba dengarkan apa yang anda katakan kepada diri sendiri dan pastikan perkataan itu adalah pendukung terbaik anda.
