InilahKita.com | Jakarta — Indonesia akan menyelenggarakan Jambore Pramuka Muslim Dunia yakni World Muslim Scouts Jamboree (WMSJ) yang akan digelar pada 9–14 September 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
Ajang Internasional WMSJ di Cibubur ini menjadi agenda kali pertama Indonesia sebagai tuan rumah Jambore Pramuka Muslim di tingkat dunia.
Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor menjadi inisiator dan penyelenggara kegiatan internasional itu.
Selain dalam rangka menyambut satu abad Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, kegiatan internasional ini menjadi ajang untuk memperkenalkan Kepanduan Islam (Moslem’s Scouts) di Indonesia, juga kepramukaan Indonesia kepada dunia internasional.
Ketua Panitia WMSJ 2025, Dr. Riza Ashari menyampaikan, Indonesia belum pernah menjadi tuan rumah jambore muslim pramuka berskala dunia, karena untuk bisa menyelenggarakan event semacam ini, diperlukan proses bidding dan asesmen yang sangat ketat.
“Dengan inisiatif dan kerja sama berbagai pihak, diantaranya Kwarnas Pramuka, World Organization of the Scout Movement (WOSM), dan berbagai organisasi Pramuka dunia juga Pramuka dari negara muslim dan negara-negara sahabat, Alhamdulillah kegiatan Jambore Pramuka Muslim Dunia ini dapat diselenggarakan di Indonesia,” tutur Riza dalam konferensi pers di Ballroom Raden Bahari Mampang, Jakarta Selatan, Jum’at (5/9/25).
Riza mengatakan bahwa WMSJ 2025 ini mengusung tema “We are Muslim, Civilized, United and Peaceful”. Dengan tema besar yang diangkat adalah tentang perdamaian dunia.
“Ini gerakan global yang menunjukkan persatuan dan persaudaraan umat Islam melalui pendidikan karakter kepramukaan,” ucap Riza
“Isu tentang Palestina, terkait tragedi kemanusiaan atau genosida yang terjadi di sana, menjadi perhatian kita. Intinya, tema besar yang kita angkat dalam acara tersebut adalah perdamaian dunia,” sambungnya.
Akan ada 16 negara yang ikut serta dalam WMSJ 2025 di Cibubur itu. Di antaranya, dari Maroko, Tunisia, Bangladesh, Nigeria, Malaysia, Brunei Darussalam, Turki, Qatar, Mesir.
Tak hanya dari negera-negara muslim yang hadir, bahkan Amerika Serikat dan Inggris juga mengirimkan kontingan Pramukanya untuk mengikuti Jambore Pramuka Muslim Dunia di Cibubur tersebut.
“Kami telah mengonfirmasi kehadiran peserta dari 16 negara, termasuk dari Inggris dan Amerika Serikat,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua MPR RI, Prof. Dr. Hidayat Nur Wahid, M.A., mengapresiasi diadakannya kegiatan internasional ini. Dirinya menjamin bahwa Jakarta berada dalam kondisi aman dan kondusif.
“Pemerintah menjamin keamanan penuh untuk semua peserta internasional. Kami telah menyiapkan sistem keamanan berlapis, berkoordinasi erat dengan aparat keamanan untuk memastikan acara berjalan aman dan tertib,” tegasnya.
Sementara Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa yang juga menjadi Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Prof. Dr. H. M. Asrorun Ni’am Soleh, yang juga hadir sebagai pembicara menyampaikan, digelarnya WMSJ 2025 di Indonesia merupakan kontribusi nyata bagi gerakan pramuka dunia.
Ia menyebut, gelaran WMSJ 2025 ini sebagai jambore pramuka muslim pertama di dunia. Dan ini menjadi tonggak sejarah digelarnya kegiatan serupa sebagai agenda rutin di dunia kepramukaan muslim dunia ke depannya.
“Acara Jambore Pramuka Muslim Dunia patut apresiasi dan kita sukseskan. Ini ada gelaran pertama yang menjadi tinggal sejarah bagi dimulainya Pramuka Muslim di seluruh dunia,” ujar Asrorun Ni’am.
Asrorun Ni’am menambahkan, digelarnya WMSJ 2025 bertujuan menanamkan nilai perdamaian dan persaudaraan global melalui pendidikan kepramukaan.
“Saya kira ini perlu menjadi agenda rutin yang digelar,” sambungnya.
Hal yang lebih filosofis disampaikan penulis novel terkenal yang juga alumni Gontor, Ahmad Fuadi, yang ikut hadir di acara tersebut.
Fuadi menyebut, WMSJ 2025 ini lebih dari sekadar kegiatan perkemahan, melainkan sebagai momentum transformasional untuk mencetak pemimpin-pemimpin dunia, terutama pemimpin-pemimpin muslim, ke depannya.
“Acara WMSJ 2025 ini tak sekedar kegiatan perkemahan, tapi ini adalah sebuah laboratorium raksasa untuk menciptakan agen-agen perdamaian dunia.” Ucapnya.
Pihak Panitia acara WMSJ 2025 yang diwakili oleh Kepala Humas WMSJ 2025, Luqman Hakim Arifin menyampaikan, selain dari 16 negara yang akan ikut serta dalam WMSJ 2025, acaranya ini juga diikuti oleh Pramuka di seluruh provinsi di Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Acara WMSJ 2025 akan diikuti oleh15.333 peserta, yang terdiri dari 7.149 peserta putra, 6.349 peserta putri, dengan 1.718 pembina Pramuka yang turut ikut serta.
“Wilayah dengan partisipasi tertinggi berasal dari Jawa Barat dan DKI Jakarta,” ucap Lukman.
Yang menarik, selama acara jambore Pramuka berlangsung dan kegiatan perkemahannya, seluruh peserta laki-laki dan perempuan akan dipisahkan, dalam seluruh aktivitas, tanpa interaksi langsung.
Selain itu, WMSJ 2025 tidak hanya berfokus pada kegiatan kepramukaan semata, tetapi juga memperkenalkan Indonesia melalui rangkaian kegiatan kegiatan keagamaan dan edukasi seperti membaca Al-Qur’an bersama, salat berjamaah, kunjungan ke TMII, Monas, Kebun Raya Bogor, dan Masjid Istiqlal.
(Nad)