INILAHKITA.COM | Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) kembali menggelar Public Expose mengangkat tema “Dampak Nyata Zakat Memudahkan Petani Kita”. Fokus pada pertanian, IZI memperkenalkan lebih jauh program pemberdayaan zakat di bidang pertanian, yakni Smartfarm Academy.
Public Expose IZI ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting baik secara luring maupun daring, seperti, Prof. Dr. H. Waryono, S.Ag., M.Ag. Direktur Pemberdayaan Zakat & Wakaf Kemenag RI, Muhammad Hasbi Zaenal, Ph.D. Direktur Puskas (BAZNAS) RI, Dr. Ismatul Hidayah, SP, MP Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BPSIP) Banten, Dr. Irfan Syauqi Beik, S.P., M.Sc.Ec. Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Wildhan Dewayana, S.T., M.Si Direktur Utama IZI, Aan Suherlan, S.SOS.I Direktur PPZ LAZNAS IZI. Serta diundang juga Tim Smartfarm Academy IZI, muzaki, donatur, mitra strategis dan rekan Direksi IZI.
Wildhan Dewayana, S.T., M.S., Direktur Utama IZI menjelaskan, tahun 2025 ini program Smartfarm memfokuskan pada pelatihan pertanian, pendampingan, penyuluhan, pengembangan, pemberian modal serta pemasaran kepada petani ataupun masyarakat yang bergerak pada bidang pertanian di beberapa wilayah Indonesia.
Program Smartfarm Academy dilatarbelakangi oleh permasalahan pertanian di Indonesia dan potensi negara sebagai negara agraris. Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan para petani dan memenuhi kebutuhan pangan di Tanah Air.
“Program Smartfarm Academy adalah salah satu upaya IZI dalam mendukung program pemerintah dalam bidang pertanian. Kami berharap program ini dapat menjadi contoh bagi lembaga zakat lainnya untuk ikut berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat, khususnya para petani,” ujar Wildhandalam sambutan Public Expose di Hotel Sofyan Cut Meutia Cikini Menteng Jakarta, Kamis (23/1/25).
Melalui program Smartfarm Academy, IZI membuktikan bahwa zakat dapat menjadi solusi nyata untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial, termasuk kemiskinan dan ketahanan pangan. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program pemberdayaan lainnya yang berfokus pada sektor pertanian.
“Dengan adanya program ini, diharapkan para petani dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen mereka, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka,” tutup Wildhan.
Selain Smartfarm Academy, acara Public Expose ini juga memperkenalkan sebuah unit baru di IZI, yakni Unit Layanan Zakat (ULZ). Unit ini akan dioptimalkan untuk membuka peluang kolaborasi antara LAZNAS dan masyarakat dalam pemenuhan layanan zakat secara menyeluruh dan semakin dekat baik bagi para muzaki dan juga mustahik hingga ke level kota/kabupaten.
Menurut Wildhan, lembaga ini memiliki visi untuk menjadi motor penggerak gerakan kebajikan di Indonesia. “Kami percaya pada nilai kemudahan. Dengan mempermudah urusan orang lain, kami memohon kepada Allah agar setiap urusan kami juga dimudahkan,” ungkap Wildhan.
Capaian Luar Biasa IZI: 297.163 Penerima Manfaat di Tahun 2024
Pada tahun 2024, IZI mencatat pencapaian signifikan dengan menjangkau 297.163 penerima manfaat (PM) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Jumlah ini mencakup berbagai kategori mustahik, seperti:
- 240.776 PM dari kategori fakir miskin,
- 54.938 PM dari kategori fisabilillah,
- 990 PM dari kategori muallaf,
- 133 PM dari kategori gharimin, dan
- 326 PM dari kategori ibnu sabil.
Selain itu, program-program IZI juga menyentuh aspek keberlanjutan, salah satunya melalui inisiatif Smartfarm Academy, sebuah program pemberdayaan petani. Hingga kini, program ini telah melibatkan 2.104 petani dari kategori fakir miskin. Program ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas petani melalui pelatihan, penyuluhan, hingga akses pemasaran.
“Smartfarm Academy adalah solusi untuk memberdayakan petani miskin agar tidak hanya bergantung pada bantuan, tetapi menjadi mandiri secara ekonomi,” tambah Wildhan.
Kiprah Global IZI: Bantuan untuk Palestina
IZI tidak hanya berfokus pada Indonesia, tetapi juga menunjukkan kepedulian global, khususnya bagi masyarakat Palestina. Pada tahun 2024, IZI berhasil membantu 24.263 penerima manfaat di Palestina melalui program tanggap darurat. Bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar, layanan kesehatan, dan dukungan pendidikan bagi anak-anak korban konflik.
“Solidaritas umat Islam Indonesia sangat luar biasa. Kami hanya menjadi perantara agar bantuan ini sampai dengan tepat sasaran,” jelas Wildhan.
Kepatuhan Syariah dan Tata Kelola Unggul IZI
IZI telah menerapkan kerangka kerja kepatuhan syariah yang komprehensif. Dengan dukungan Dewan Pengawas Syariah, IZI memastikan setiap kebijakan dan implementasi program sesuai dengan norma-norma syariah. Proses ini mencakup audit berkala, pemantauan, serta upaya perbaikan dan pencegahan.
IZI telah mengimplementasikan kerangka kerja kepatuhan syariah yang ketat, mulai dari perumusan kebijakan hingga evaluasi dan audit. Dengan sertifikasi ISO 9001:2015, ISO 37001:2016 (manajemen anti-penyuapan), dan penerapan ISO 31000:2018 (manajemen risiko), IZI memastikan bahwa seluruh operasionalnya berjalan transparan dan akuntabel.
“Integritas adalah kunci utama kami dalam mengelola dana ZIS. Kepercayaan dari para muzaki adalah tanggung jawab besar yang harus kami jaga dengan baik,” tegas Wildhan.
Distribusi Program: Mencapai Daerah Tertinggal
IZI terus memperluas jangkauan programnya hingga ke daerah-daerah yang memerlukan perhatian khusus. Pada tahun 2024, realisasi penerima manfaat di sejumlah kantor perwakilan meliputi:
- Banten: 515 penerima manfaat,
- Jawa Barat: 16 penerima manfaat,
- Jawa Tengah: 40 penerima manfaat,
- Sumatera Selatan: 20 penerima manfaat, dan
- D.I. Yogyakarta: 20 penerima manfaat.
Program ini tidak hanya mencakup bantuan langsung, tetapi juga penguatan kapasitas masyarakat melalui pendekatan berbasis komunitas.
Penghargaan dan Peningkatan Literasi
IZI juga menunjukkan komitmennya dalam mendokumentasikan praktik tata kelola melalui penerbitan buku-buku seperti “Memudahkan Itu Dimudahkan” dan “Smartfarm Academy.” Buku ini menjadi rujukan penting bagi lembaga serupa dalam meningkatkan literasi tata kelola ZIS dan program pemberdayaan.
Melihat pencapaian ini, IZI terus berupaya meningkatkan skala programnya dengan menggandeng lebih banyak mitra strategis, baik dari sektor pemerintah, dunia usaha, hingga akademisi. “Kami ingin zakat menjadi instrumen utama dalam mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keadilan sosial,” ujar Wildhan optimis.
Dengan segala upaya dan dedikasi yang telah dilakukan, IZI tidak hanya menjadi lembaga penyalur zakat, tetapi juga inspirasi nyata bagi Indonesia yang lebih baik, terutama dalam membantu pemerintah dalam program ketahanan pangan.[]