INILAH KITA | Dalam dunia bisnis yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, hanya perusahaan yang mampu membaca risiko sebagai peluang yang dapat bertahan dan melangkah lebih jauh. Manajemen risiko bukan hanya soal menghindari ancaman, tetapi juga seni strategis dalam menciptakan stabilitas di tengah badai perubahan.
Saat dunia bergerak cepat dengan segala dinamika yang sulit diprediksi, dari revolusi teknologi hingga krisis global. perusahaan dituntut untuk memiliki peta jalan yang tidak hanya menjaga mereka tetap bertahan, tetapi juga memimpin di garis depan persaingan.
Manajemen risiko adalah kunci untuk membuka pintu menuju keberlanjutan, di mana setiap keputusan bukan sekadar reaksi terhadap masalah, melainkan langkah proaktif untuk memastikan keberhasilan jangka panjang. Dengan pendekatan yang cerdas dan terukur, risiko dapat diubah menjadi peluang emas untuk berinovasi, memperkuat daya saing, dan menciptakan nilai yang relevan bagi pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya.
Artikel ini akan mengajak Anda memahami bagaimana manajemen risiko dapat menjadi fondasi kuat dalam membangun kesuksesan bisnis yang tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan berkelanjutan.
Apa itu resiko bisnis?
Risiko bisnis adalah risiko yang di hadapi orang ketika mereka menjalankan bisnis. Yang membedakan risiko binis dengan risiko yang dapat di asuransikan adalah risiko tersebut membawa peluang untuk mendapatkan keuntungan dan juga kerugian. Secara umum, jika mereka memasuki bisnis yang aman, seperti menjalankan toko swalayan yang mapan, mereka tidak mungkin memperoleh penghasilan yang besar, tetapi mereka juga tidak mungkin kehilangan banyak uang. Berikut komponen utama risoko bisnis yaitu:
- Risiko pasar
Semua bisnis yang menjual barang dan jasa berkaitan dengan pasar risiko pasar akan ditangkap dalam pertanyaan dasar berikut: Ketika kita menempatkan produk baru ke suatu pasar, Apakah akan laku? Semakin inovatif produk baru, semakin besar risiko terkait dengan pengenalan nya.
- Risiko keuangan
Departemen keuangan pada setiap bisnis berkaitan dengan dua hal besar pertanyaan:
- Berapa banyak uang yang kita belanjakan?
- Berapa banyak uang yang kita hasilkan?
Jika Anda ingin tetap menjalankan bisnis, Anda harus menghasilkan lebih banyak uang daripada yang Anda belanjakan. Berdasarkan logika ini, jelas bahwa risiko keuangan utama yang dihadapi bisnis adalah menghasilan terlalu banyakuang dan tidak menghasilkan cukup pendapatan.
- Risiko operasional
Risiko oprasional muncul sebagai konsekuensi dari pelaksanaan oprasi bisniss dasar di suatu perusahaan. Yaitu, tindakan penggunaan peralatan, pemeliharaan sistem pemrosesan pesanan, perekrutan personel baru, pengemasan barang yang akan di kirim, dan sebagainya dapat menimbulkan risiko.
- Risiko Proyek
Hukum Murphy adalah hukum yang mengatur manajemen proyek. Hukum ini menyatakan jika sesuatu bisa salah, maka itu akan salah. Karena Hukum Murphy berlaku pada proyek, komponen penting dari manajemen proyek adalah manajemen risiko. Keharusan mengatur manajemen proyek untuk menyelesaikan pekerjaan dilakukan tepat waktu, sesuai anggaran, dan sesuai spesifikasi, sehingga menghasilkan untuk kepuasan pelanggan.
- Risiko Regulasi
Regulasi memainkan peran penting dalam mengatur operasional bisnis. Sebagian besar bisnis tunduk pada aturan yang dibuat di tingkat lokal, nasional, maupun oleh badan profesional. Contohnya, di Amerika Serikat, praktik akuntansi didefinisikan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (FASB). Oleh karena itu, memahami dan mematuhi regulasi yang berlaku menjadi esensial untuk menghindari risiko hukum dan memastikan keberlangsungan usaha.
Manajemen risiko yang efektif tidak hanya membantu perusahaan memahami dan memitigasi ancaman yang ada, tetapi juga memberikan kerangka kerja untuk meraih peluang dan menciptakan nilai jangka panjang. Dengan mengenali berbagai jenis risiko yang dihadapi, seperti risiko pasar, keuangan, operasional, proyek, dan regulasi. Perusahaan dapat merancang strategi yang spesifik untuk setiap situasi.
Manajemen risiko bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan berkelanjutan yang membutuhkan evaluasi dan pembaruan secara berkala. Perusahaan yang sukses dalam jangka panjang adalah mereka yang tidak hanya fokus pada mitigasi risiko, tetapi juga mampu memanfaatkan risiko untuk memacu inovasi dan pertumbuhan.
Sebagai peta jalan menuju kesuksesan bisnis yang berkelanjutan, manajemen risiko mengintegrasikan keberlanjutan sebagai nilai inti dalam setiap proses bisnis. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya bertahan di tengah tantangan, tetapi juga berkembang menjadi entitas yang lebih tangguh, inovatif, dan relevan di masa depan.
Oleh: Lutfiah Nurohmah (Prodi Manajemen Syariah STEI SEBI)