Inilahkita.com | Tangsel–Sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan sosial di lingkungan masyarakat, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pamulang (UNPAM) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kreativitas yang dimiliki oleh civitas akademika. PKM kali ini difokuskan pada pemberdayaan remaja panti asuhan melalui inovasi pengolahan barang bekas menjadi produk bernilai jual, sebagai upaya meningkatkan kreativitas, kemandirian, serta jiwa kewirausahaan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para remaja panti asuhan mampu memanfaatkan barang bekas di lingkungan sekitar menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan.

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dilaksanakan oleh 15 mahasiswa di Panti Asuhan Annajah, Jakarta, dengan mengusung tema “Pemberdayaan Remaja Panti Asuhan Melalui Inovasi Recycle Barang Bekas Menjadi Produk Bernilai Jual”.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan remaja panti asuhan melalui edukasi dan praktik pengolahan barang bekas agar tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat diolah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai jual dan potensi ekonomi. Program ini diharapkan mampu menumbuhkan kemandirian, kreativitas, serta jiwa kewirausahaan peserta.
Pada tahap awal kegiatan, peserta memperoleh materi mengenai perbedaan konsep sampah dan sustainability. Sampah dijelaskan sebagai sisa aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai, sementara sustainability merupakan upaya berkelanjutan untuk mengurangi timbulan sampah melalui pemanfaatan kembali barang yang masih bernilai guna.
Peserta juga diperkenalkan dengan jenis-jenis sampah serta dampak negatif apabila tidak dikelola dengan baik. Pemahaman ini menjadi dasar penting agar peserta menyadari bahwa pengelolaan sampah secara tepat dapat memberikan manfaat lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi melalui pengolahan barang bekas.
Materi selanjutnya disampaikan oleh pemateri dari Universitas Pamulang mengenai konsep upcycle, yaitu proses mengubah barang bekas menjadi produk baru yang memiliki nilai lebih tinggi. Dalam materi ini ditegaskan bahwa barang bekas seperti plastik, kertas, kain perca, kaleng, dan kaca dapat diolah menjadi produk kreatif yang layak dipasarkan dan memiliki nilai jual. Selain berkontribusi dalam pengurangan sampah, kegiatan upcycle juga berpotensi menjadi peluang usaha sederhana yang dapat meningkatkan nilai ekonomi bagi pelakunya.
Kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan produk dari barang bekas. Peserta dilatih melalui tahapan pemilihan bahan, pembersihan, perancangan desain, proses kreatif, hingga tahap finishing agar produk terlihat menarik dan memiliki kualitas jual. Beberapa contoh produk yang diperkenalkan antara lain tempat pensil dari botol plastik, hiasan dinding, serta kerajinan sederhana lainnya yang dapat dijual. Melalui praktik ini, peserta memahami bahwa barang yang awalnya tidak terpakai dapat diubah menjadi produk bernilai guna sekaligus bernilai jual.
Secara keseluruhan, kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini memberikan dampak positif bagi remaja Panti Asuhan Annajah. Peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang pengelolaan sampah dan sustainability, tetapi juga keterampilan praktis dalam menghasilkan produk kreatif yang memiliki nilai ekonomi dan peluang usaha. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi peserta untuk mengembangkan kreativitas, meningkatkan kemandirian, serta memanfaatkan barang bekas sebagai sumber penghasilan di masa depan.[]
Peserta PKM:
Nabila Sopiarini, Alya Syariyatun Nissa, Amanda Revalina, Azizatul Munafiroh, Fatmawati Salsabila, Ira Elfariani, Madia Rastri Ramadani, Maria Ulfa, Nabila Nazwa Azzahra, Nadya Dwi Septiani, Niken Sekar Maharani, Riska Ameliani, Siti Naylatul Isti’anah, Zidna Mayadinal Amal, Zukhruf Qori Firdausi (Mahasiswa Universitas Pamulang)”
