By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Inilah KitaInilah KitaInilah Kita
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Reading: Blue Moon: Peristiwa Langka yang Wajib Kamu Abadikan! Ini Tanggalnya
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Inilah KitaInilah Kita
Font ResizerAa
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Follow US
  • Advertise
© 2024 Inilah Kita
Inilah Kita > Blog > Sekitar Kita > Blue Moon: Peristiwa Langka yang Wajib Kamu Abadikan! Ini Tanggalnya
Sekitar Kita

Blue Moon: Peristiwa Langka yang Wajib Kamu Abadikan! Ini Tanggalnya

Redaksi Kita
Redaksi Kita Published 09/08/2024
Share
peristiwa langka blue moon
SHARE

INILAH KITA | Fenomena langit yang menarik, yaitu Blue Moon atau bulan purnama biru, akan terjadi pada Agustus 2024. Menurut informasi yang dilansir oleh Space pada Selasa (06/08/2024), istilah Blue Moon digunakan untuk merujuk pada bulan purnama kedua yang muncul dalam satu bulan kalender.

Contents
Permukaan BulanFenomena Langit Agustus 2024

Siklus perkembangan bulan memerlukan waktu sekitar 29,5 hari untuk menyelesaikan satu putaran penuh. Dengan demikian, secara matematis, ada sekitar 12,4 bulan purnama yang terjadi dalam satu tahun yang terdiri dari 365 hari.

Ini berarti bahwa rata-rata, dalam setiap periode 2,8 tahun, akan ada 13 bulan purnama dalam kurun waktu 12 bulan. Fenomena Bulan Biru ini terakhir kali diobservasi pada 30 Agustus 2023.

Selanjutnya, bulan purnama biru akan terjadi pada 19 Agustus 2024. Blue Moon terbentuk ketika posisi Bulan berada di sisi Bumi yang berlawanan dengan Matahari, yang terjadi setiap 29,5 hari.

Secara teknis, garis bujur langitnya adalah 180 derajat dari matahari di langit. Orbit bulan miring sekitar lima derajat dari bidang orbit bumi, jadi meskipun bulan berada “di belakang” bumi, bulan tidak berada dalam bayangan bumi setiap kali mengelilingi planet kita.

Saat melewati bayangan bumi, kita melihat gerhana bulan, tetapi kali ini hal itu tidak terjadi. Waktu fase bulan bergantung pada zona waktu seseorang, karena bergantung pada posisi bulan relatif terhadap bumi, bukan pada posisi seseorang di bumi.

Permukaan Bulan

Menurut informasi yang dirilis oleh NASA pada Selasa, 6 Agustus 2024, saat fenomena Blue Moon terjadi, permukaan bulan akan sepenuhnya diterangi cahaya matahari. Blue Moon merupakan salah satu fenomena astronomi yang langka dan unik, serta tidak selalu terjadi setiap tahun.

Penggunaan istilah “blue moon” pertama kali ditemukan dalam bahasa Inggris pada tahun 1528. Hal ini dijelaskan oleh Gordon Johnston dari NASA dalam panduan tentang bulan purnama untuk bulan Agustus dan September.

Bulan purnama ini dikenal oleh suku-suku asli Amerika sebagai Bulan Sturgeon, karena pada periode ini ikan sturgeon besar di Danau Besar dan perairan lainnya lebih mudah ditangkap. Selain itu, Blue Moon juga disebut sebagai Bulan Jagung Hijau (Green Corn Moon) dan Bulan Gandum (Grain Moon).

Secara umum, terdapat dua jenis Blue Moon, yaitu blue moon musiman (seasonal blue moon) dan blue moon bulanan (monthly blue moon). Blue moon musiman merujuk pada fenomena bulan purnama ketiga dalam satu musim astronomis yang memiliki empat kali bulan purnama. Sementara itu, blue moon bulanan adalah bulan purnama kedua dalam satu bulan kalender yang memiliki dua kali bulan purnama.

Fenomena Langit Agustus 2024

Selain fenomena Blue Moon, Hujan Meteor Perseid juga akan terjadi pada Agustus 2024. Hujan Meteor Perseid yang akan terjadi 12 hingga 13 Agustus 2024.

Hujan Meteor Perseids mencapai puncaknya pada pertengahan Agustus. Menurut NASA pada Selasa (06/08/2024), Perseids akan menjadi hujan meteor terbaik pada 2024 ini.

Dengan meteor yang cepat dan terang, Perseids sering meninggalkan jejak cahaya dan warna yang panjang di belakangnya saat melesat melalui atmosfer bumi. Perseids adalah salah satu hujan meteor yang paling banyak jumlahnya.

Saat mencapai puncaknya, Hujan Meteor Perseids mencapai 50 hingga 100 meteor terlihat per jam. Hujan Meteor Perseids dihasilkan oleh komet Swift-Tuttle yang ditemukan pada 1862.[]

TAGGED:blue moonbulan biru
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article pln my icon plus PLN Icon Plus Luncurkan MyICON+ untuk Optimalisasi Layanan Pelanggan
Next Article nomor sim sama dengan nomor nik Berlaku Sebulan Lalu, Nomor SIM sama dengan NIK KTP

Latest News

mengenal kabpuaten langkat
Mengenal Kabupaten Langkat: Permata Hijau di Utara Sumatera
Nusantara
peresmian kantor IZI Jakarta
IZI Resmikan Kantor Perwakilan ke-17 di Jakarta
Sekitar Kita
sungai kita
Ketika Ribuan Ton Antiobiotik Mengancam Kehidupan Sungai
DialeKita
Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor dengan ETS Global dan IIEF Adakan Tes TOEFL Resmi
Akademika
Bisakah Dosen Sejahtera Hak, Kenyataan dan Realita!
Bisakah Dosen Sejahtera? Hak, Kenyataan dan Realita!
DialeKita
noto susanto
Budaya Cari Muka, Pentingkah dalam Kehidupan?
DialeKita
sahid tour
Sahid Tour dan BSI SME Group Sinergi Permudah Akses Ibadah Haji dan Umrah
Sekitar Kita

Baca Artikel Lain

Sekitar Kita

Wujudkan Mimpi Pemerataan Kemakmuran, CEO Resolve Asia: Kalau Kita Tunggu-tungguan Ya Nggak Ada yang Bergerak

26/04/2025
Sekitar Kita

Gelar Media Gathering, Resolve Asia Ajak Media Suarakan Perubahan Sosial

26/04/2025
Sekitar Kita

Pesta Ulang Tahun Kucing Digelar Meriah Dua Hari Satu Malam di Sebuah Desa di Banyuwangi

16/04/2025
IZI ramadhan
Sekitar Kita

IZI Salurkan Zakat Fitrah untuk Warga Manggarai Menyambut Idul Fitri

29/03/2025
Previous Next

Ikon Logo Inilah Kita

Kategori

  • Akademika
  • DialeKita
  • Generasi
  • Kesehatan
  • Kiat Kita
  • Komunitas
  • Nusantara
  • Sekitar Kita
  • Uncategorized

Inilah Kita

  • About
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media
  • Term & Condition
Inilah KitaInilah Kita
©2024 Inilah Kita
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?