By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Inilah KitaInilah KitaInilah Kita
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Reading: Panduan Gizi Isi Piringku
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Inilah KitaInilah Kita
Font ResizerAa
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Follow US
  • Advertise
© 2024 Inilah Kita
Inilah Kita > Blog > DialeKita > Panduan Gizi Isi Piringku
DialeKita

Panduan Gizi Isi Piringku

Redaksi Kita
Redaksi Kita Published 28/12/2024
Share
SHARE

Catatan Cak AT

Pernahkah Anda mendengar istilah “makanan bergizi adalah makanan yang mengandung nutrisi makro dan mikro”? Sekilas terdengar seperti mantra sakti yang bisa memanggil kesehatan abadi. Begitu abstrak. Bagi masyarakat kebanyakan, definisi itu lebih menyerupai teka-teki silang: banyak kotak kosong, sedikit petunjuk.

Untungnya, Kementerian Kesehatan telah lama hadir dengan solusi praktis: “Isi Piringku” —panduan visual untuk menggambarkan keseimbangan gizi dalam satu piring makan. Ini pengganti konsep “empat sehat lima sempurna.” Tapi benarkah ini solusi, atau hanya seni instalasi modern yang dipamerkan di museum kesadaran soal gizi?

Dalam dunia ideal, piring ini terbagi bak pelangi harmoni: duapertiga (2/3) berisi makanan pokok seperti nasi, roti, atau kentang; duapertiga (2/3) sayur-sayuran berwarna-warni; sisanya dibagi rata antara (1/3) lauk pauk penuh protein dan (1/3) buah-buahan segar. Ingat saja, isi piring dibagi empat porsi: 2/3 karbo, 2/3 sayur, 1/3 lauk, 1/3 buah-buahan.

Sebagai pelengkap, segelas air putih hadir menyelamatkan tubuh dari ancaman dehidrasi. Apalagi, cara minumnya mengikuti teladan Nabi: duduk, pakai tangan kanan, seteguk demi seteguk, dan tak langsung minum usai makan. Konsep “Isi Piringku” ini mudah dipahami —hingga piring itu mendarat di meja makan kita.

Mari kita bicarakan realitas. Di kantin sekolah atau pondok pesantren, yang konon menjadi salah satu sasaran penerapan Isi Piringku, realisasi panduan ini sering kali menyerupai lelucon visual. Karbohidrat nasi menumpuk bak Gunung Merapi, sayur-sayuran muncul sekadar sebagai dekorasi (kadang hanya irisan tomat yang malu-malu).

Dan protein? Telur dadar setengah iris, atau bahkan seperempatnya, sepertinya sudah dianggap memadai. Padahal, sebutir telur hanya mengandung 13 gram protein, jauh dari kebutuhan 45 gram bagi orang dengan berat badan 60 kg. Sementara buah-buahan lebih sering absen, mungkin karena harganya lebih mahal dari kerupuk.

Lalu, kita tanya Badan Gizi Nasional, bagaimana dengan program Makan Bergizi Gratis? Konsepnya mulia, jangan sampai eksekusinya hanya mengundang senyum getir. Alih-alih menghidangkan Isi Piringku dengan menu empat sehat lima sempurna, program ini jangan sampai cuma menghadirkan kreasi ajaib: mi instan ditemani saus sachet.

Gratis memang, tapi apakah anak-anak kita sedang diberi makan atau dihibur dengan karya seni kuliner postmodern? Bisa-bisa program ini bukannya menjadi solusi gizi, tapi lebih sering mengundang pertanyaan eksistensial: apakah gizi itu benar-benar nyata, atau hanya mitos? Faktanya, memberi definisi gizi saja selalu abstrak.

Yang menarik, pemerintah sebenarnya tidak salah total. Kementerian Kesehatan sudah memberikan panduan visual yang jelas, lengkap dengan warna-warna ceria yang menggugah selera. Masalahnya, mengubah konsep ke piring nyata membutuhkan lebih dari sekadar infografis. Ini soal budaya, logistik, dan tentu saja, anggaran.

Bagaimana mungkin masyarakat diminta memenuhi porsi sayur dan buah, sementara harga satu kilogram apel lebih mahal dari sebungkus gorengan? Kenyataan ini, plus PPN naik jadi 12%, memaksa kita untuk kreatif. Kalau Isi Piringku terlihat terlalu idealis, mungkin kita butuh versi “Isi Piringku Ekonomis.”

Bayangkan piring itu diisi dengan nasi putih, sayur bayam yang direbus ala kadarnya, seiris tempe goreng dengan minyak isi ulang, dan pisang kecil setengah masak. Sangat tidak sempurna, tapi realistis karena anggaran kecil. Namun, bukankah itu tetap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori dan nutrisi remaja yang tengah tumbuh?

Menurut data, remaja membutuhkan sekitar 2200-2500 kalori per hari —kalori adalah satuan energi yang dihasilkan tubuh dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Sayangnya, banyak dari kita lebih sering memenuhi kebutuhan ini lewat mi instan dan teh manis —kombinasi sempurna untuk rasa kenyang palsu dan kenaikan berat badan.

Sebagai penutup, mari kita renungkan bersama: apakah Isi Piringku benar-benar membantu kita memahami gizi, atau malah membuat kita semakin bingung? Panduan ini punya potensi besar, tapi tanpa edukasi yang menyentuh akar rumput, serta akses bahan makanan sehat yang terjangkau, ia hanya akan menjadi sekadar wacana.

Sampai saat itu, nikmatilah piring Anda apa adanya, entah itu berisi nasi putih dan kerupuk, atau dipenuhi mi instan bertabur bumbu lezat namun misterius. Siapa tahu, di balik kekacauan itu, ada gizi yang tak terlihat. Karena seperti halnya seni abstrak, mungkin gizi juga soal interpretasi.

Cak AT – Ahmadie Thaha
Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 28/12/2024

TAGGED:makanan bergizi
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article playsonality refleksi diri Playsonality, Metode Unik Refleksi Diri. Seperti Apa Konsepnya?
Next Article karang taruna-1 Katar Bhakti Mulya Lestari Gandeng SKI Gelar Khitanan Massal dan Santunan Yatim

Latest News

Pembukaan dan Peresmian KKM IUQI Bogor Kelompok 20 Di Desa Tapos II
Akademika Generasi Kesehatan Komunitas
mie aceh nikmat
Inilah 5 Masakan Aceh yang Kaya Rempah
Nusantara
IZI bantu warga Gaza
Laznas IZI Bantu Pengungsi Palestina yang Berada di Yordan
Komunitas
wisata eropa barat
Merencanakan Liburan Halal bersama Keluarga ke Eropa Barat
Wisata
Mahasiswa IUQI Bogor Laksanakan PkM Internasional di Yala-Thailand
Akademika
keputusan
Strategi Negosiasi Win-Win dalam Mencapai Kesepakatan Jangka Panjang
Akademika
tamsil linrung wakil dpd
Wakil Ketua DPD Tamsil Linrung Apresiasi Langkah Cerdas Politik Luar Negeri Presiden
Sekitar Kita

JASA ARTIKEL SEO

Mau website usaha Anda mudah ditemukan dalam mesin pencari Google? Digital Media Labs melalui Web Syndication melayani jasa penulisan artikel SEO.
Hubungi kami di: 081297176001

Jasa Blogroll Website:

jurnalsecurity.com
promoukm.com
indonesiasentris.com
destinasiindnesia.com
caramakan.com
carasehat.net
seputarhalal.com
rumahayah.com
beritakamera.com
inibekasi.com
beasiswakampus.com
megapolitan.id
cellini.co.id
beritasantai.com

Jasa Pers Rilis

Baca Artikel Lain

perang iran israel amrik
DialeKita

Israel-AS Keroyokan, Iran tak Terkalahkan

26/06/2025
rudal-iran
DialeKita

Iran dan Simfoni Perlawanan: Ketika Sanksi Melahirkan Kekuatan

19/06/2025
sungai kita
DialeKita

Ketika Ribuan Ton Antiobiotik Mengancam Kehidupan Sungai

21/05/2025
Bisakah Dosen Sejahtera Hak, Kenyataan dan Realita!
DialeKita

Bisakah Dosen Sejahtera? Hak, Kenyataan dan Realita!

20/05/2025
Previous Next

Ikon Logo Inilah Kita

Kategori

  • Akademika
  • DialeKita
  • Generasi
  • Kesehatan
  • Kiat Kita
  • Komunitas
  • Nusantara
  • Sekitar Kita
  • Uncategorized
  • Wisata

Inilah Kita

  • About
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media
  • Term & Condition

Inilah KitaInilah Kita
©2024 Inilah Kita
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?