By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Inilah KitaInilah KitaInilah Kita
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Reading: Tradisi Bebehas, Gotong Royong Mengumpulkan Beras di Muara Enim
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Inilah KitaInilah Kita
Font ResizerAa
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Follow US
  • Advertise
© 2024 Inilah Kita
Inilah Kita > Blog > Nusantara > Tradisi Bebehas, Gotong Royong Mengumpulkan Beras di Muara Enim
Nusantara

Tradisi Bebehas, Gotong Royong Mengumpulkan Beras di Muara Enim

Redaksi Kita
Redaksi Kita Published 29/08/2024
Share
bebehas tradisi uara enim
SHARE

INILAH KITA | Kabupaten Muara Enim, yang memiliki motto “Semas, Sehat Mandiri Agamis dan Sejahtera,” terletak sekitar 175 km dari Palembang, ibu kota Sumatera Selatan.

Contents
Makna dan Pelaksanaan Tradisi BebehasRitual Akhir dan Makna Sosial

Daerah ini dikenal kaya akan sumber daya alam, terutama migas dan batubara, yang harus dikelola dengan bijak demi kepentingan masyarakat. Selain itu, Muara Enim juga menyimpan kekayaan tradisi yang dijaga dan diwariskan dari generasi ke generasi. Salah satu tradisi yang masih dikenang adalah Bebehas.

Makna dan Pelaksanaan Tradisi Bebehas

Bebehas merupakan tradisi yang dahulu umum dilakukan oleh masyarakat pedesaan di Muara Enim. Secara harfiah, Bebehas berarti menjadikan beras dari padi, atau kegiatan pengumpulan beras. Tradisi ini biasanya dilaksanakan ketika suatu keluarga mengadakan acara penting, seperti pernikahan, yang dikenal dengan istilah ngantenkan.

Tradisi Bebehas melibatkan khususnya para ibu dan remaja putri, yang melakukan kegiatan ini melalui kerja sama dan gotong royong. Secara keseluruhan, proses Bebehas terdiri dari beberapa tahapan. Tahap pertama adalah memisahkan padi dari tangkainya, atau yang dikenal dengan istilah mengirik. Setelah padi dipisahkan, biji-biji tersebut dijemur dalam proses yang disebut mengisal.

Setelah dijemur, padi masuk pada tahap berikutnya, yaitu ditumbuk menggunakan lesung, yang bertujuan untuk memisahkan bulir padi dari kulitnya. Setelah berhasil, bulir padi akan ditampikan dalam alat tradisional yang terbuat dari balok kayu, yang biasa disebut isaram oleh masyarakat setempat.

Ritual Akhir dan Makna Sosial

Tahapan terakhir dalam tradisi Bebehas adalah membawa hasil panen padi ke rumah tuan rumah yang mengadakan acara. Sebagai bentuk ungkapan syukur, tuan rumah biasanya memberikan oleh-oleh berupa bakul yang berisi berbagai bahan makanan, seperti gula, kopi, dan minyak goreng.

Seluruh proses ini dilakukan dalam suasana gembira dan penuh keikhlasan, menggambarkan semangat kebersamaan yang kuat.

Meskipun Bebehas merupakan tradisi yang sangat khas dari masyarakat pedesaan Muara Enim, keberadaannya kini semakin terancam oleh laju perkembangan zaman dan teknologi. Tradisi ini semakin jarang, bahkan dapat dikatakan hampir punah.

Penyebabnya adalah perubahan pola hidup yang semakin individualistis, menggeser nilai-nilai gotong royong dan kebersamaan yang menjadi inti dari Bebehas. Padahal, esensi dari tradisi ini meliputi nilai-nilai luhur masyarakat Muara Enim, seperti kekompakan, saling menghormati, dan rasa syukur atas berkah yang diberikan Tuhan.[]

Sumber: indonesiakaya.com

TAGGED:bebehasgotong royongmuara enimtradisi daerah
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email
What do you think?
Love1
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article inilah air terjun reje ilang Inilah 9 Destinasi Wisata Menarik di Bener Meriah Aceh
Next Article batik lasem Batik Lasem Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia

Latest News

Karena 'Flourish', Kita Jadi Juara Dunia!
Karena ‘Flourish’, Kita Jadi Juara Dunia!
DialeKita
noto susanto
Risiko Pintu Menuju Kesuksesan?
DialeKita
sekolah gratis
Akhirnya, Sekolah Gratis Sepenuhnya
DialeKita
qurban izi
Bukan Qurban Biasa: IZI Hadirkan Olahan Siap Saji untuk Negeri dan Dunia
Komunitas
Matahari Kembar
DialeKita
izi jakarta
LAZNAS IZI Resmikan Kaidah Kepatuhan Syariah Revisi 03: Standar Baru Tata Kelola Dana Umat
Komunitas
Peran Baru Jurnalis, Melatih AI Menulis Berita
Peran Baru Jurnalis, Melatih AI Menulis Berita
DialeKita

Baca Artikel Lain

payakumbuh
Nusantara

Edukasi Kesehatan Masyarakat di Payakumbuh

29/04/2025
Nusantara

Kemenag Gelar Festival Ramadan Bimas Islam 2025, Nasaruddin Umar: Zakat Bebaskan Kemiskinan Ekstrem

22/03/2025
Nusantara

Usung Program Inovatif, Kemenag Gelar Festival Ramadan Bimas Islam 2025

22/03/2025
Nusantara

Ungkap Fakta Kekejaman Israel di Palestina, Direktur Smart 171: Genosida di Palestina itu Nyata!

18/03/2025
Previous Next

Ikon Logo Inilah Kita

Kategori

  • Akademika
  • DialeKita
  • Generasi
  • Kesehatan
  • Kiat Kita
  • Komunitas
  • Nusantara
  • Sekitar Kita
  • Uncategorized

Inilah Kita

  • About
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media
  • Term & Condition
Inilah KitaInilah Kita
©2024 Inilah Kita
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?