By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Inilah KitaInilah KitaInilah Kita
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Reading: Menjadikan Khusyu’ sebagai Deep Focus Plus
Share
Notification Show More
Font ResizerAa
Inilah KitaInilah Kita
Font ResizerAa
  • Home
  • Sekitar Kita
  • DialeKita
  • Nusantara
  • Akademika
  • Komunitas
  • Generasi
  • Kiat Kita
Follow US
  • Advertise
© 2024 Inilah Kita
Inilah Kita > Blog > DialeKita > Menjadikan Khusyu’ sebagai Deep Focus Plus
DialeKita

Menjadikan Khusyu’ sebagai Deep Focus Plus

Di tengah hiruk-pikuk dunia yang terus bergerak, kemampuan untuk benar-benar hadir dan tenggelam dalam satu tugas menjadi barang langka.

Redaksi Kita
Redaksi Kita Published 24/01/2025
Share
khusyuk
SHARE

INILAHKITA.COM | Di tengah hiruk-pikuk dunia yang terus bergerak, kemampuan untuk benar-benar hadir dan tenggelam dalam satu tugas menjadi barang langka. Begitu pula dalam shalat, kondisi khusyu’ merupakan anugerah yang hanya bisa dicapai dengan perjuangan melawan distraksi.

Menariknya, khusyu’, sebuah konsep yang begitu kental dalam tradisi Islam, memiliki relevansi yang kuat dengan apa yang oleh para psikolog modern disebut sebagai deep focus. Keduanya terkait, menjadikan khusyu’ sebagai deep focus plus.

Topik inilah yang baru-baru ini saya sampaikan dalam sebuah seminar di Institut Agama Islam al-Qur’an al-Ittifaqiah (IAIQI) di Indralaya, Sumatera Selatan. Hadir pimpinan perguruan tinggi dan ribuan mahasiswa. Materi yang saya sampaikan ini sangat praktis diterapkan dan lebih dibutuhkan di era kecerdasan buatan seperti sekarang.

Khusyu’, dalam terminologi al-Qur’an, mengacu pada keadaan tunduk, merendahkan diri, dan fokus penuh kepada Allah. Dari akar kata khā’ syīn ʿayn (خ ش ع), kata ini muncul 17 kali di al-Qur’an dalam berbagai bentuknya. Dua kali sebagai kata kerja (khasyaʿa), satu kali sebagai kata benda abstrak (khusyūʿ), dan 14 kali sebagai kata benda pelaku aktif (khāsyiʿ). Jadi, khusyu’ itu lebih banyak berupa tindakan aktif.

Firman Allah Swt seperti di surah Al-Baqarah ayat 45 dan surah al-Mu’minun ayat 2 menggambarkan khusyu’ sebagai kondisi hati yang terarah sepenuhnya pada Allah, yang menjadi penentu keberhasilan seorang mukmin. Namun, apa sebenarnya makna khusyu’?

Secara sederhana, khusyu’ adalah kondisi di mana seorang Muslim menghadirkan hati, pikiran, dan fisiknya dalam shalat. Gangguan-gangguan pikiran ditinggalkan, dan perhatian diarahkan sepenuhnya pada makna setiap bacaan serta gerakan shalat. Tidak sekadar menjalankan ritual, khusyu’ adalah keterlibatan penuh yang menghubungkan diri dengan Allah.

Jika kita bandingkan dengan deep focus, keduanya memiliki kesamaan yang mencolok. Deep focus tak lain keadaan konsentrasi penuh pada satu tugas tanpa gangguan. Inilah kondisi di mana seseorang tenggelam dalam pekerjaan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi. Fokus seperti ini memungkinkan seseorang berpikir kritis, menyelesaikan tugas kompleks, dan menghasilkan karya berkualitas tinggi.

Dalam khusyu’, fokus ditujukan pada aspek spiritual; dalam deep focus, konsentrasi diarahkan pada tujuan duniawi. Namun, mekanisme keduanya serupa: penyaringan gangguan, keterlibatan pikiran yang mendalam, dan hasil yang berkualitas.

Khusyu’ dalam shalat dan deep focus dalam pekerjaan sama-sama mengajarkan pentingnya kehadiran penuh. Dalam khusyu’, kualitas ibadah meningkat karena setiap gerakan dan bacaan dilakukan dengan penuh makna. Sebaliknya, deep focus menjamin hasil pekerjaan yang maksimal karena tidak ada energi yang terbuang untuk distraksi.

Perbedaannya terletak pada tujuan: khusyu’ untuk mendekatkan diri kepada Allah, sementara deep focus untuk menyelesaikan tugas-tugas duniawi.

Namun, mencapai kedua kondisi ini bukan hal mudah. Lingkungan kita dipenuhi dengan gangguan digital yang terus-menerus memperebutkan perhatian kita. Notifikasi ponsel, media sosial, dan e-mail yang berdatangan menciptakan “biaya peralihan tugas” yang besar. Setiap kali perhatian teralihkan, dibutuhkan waktu untuk kembali ke tingkat konsentrasi yang sama. Ini mirip dengan bagaimana dalam shalat, pikiran yang mengembara dapat mengurangi kualitas khusyu’.

Dalam al-Qur’an, khusyu’ digambarkan sebagai sebuah tujuan spiritual yang tinggi, seperti dalam Surat Al-Hadid ayat 16: “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah?” Ayat ini mengingatkan kita bahwa khusyu’ adalah sesuatu yang perlu diperjuangkan.

Demikian pula, deep focus merupakan keterampilan yang harus diasah. Baik dalam shalat maupun pekerjaan, kemampuan untuk fokus tidak hanya meningkatkan kualitas hasil, tetapi juga membawa kepuasan yang lebih mendalam.

Jadi, baik khusyu’ maupun deep focus menuntut kita untuk hadir sepenuhnya. Dalam shalat, khusyu’ menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dalam pekerjaan, deep focus menjadi kunci untuk mencapai produktivitas tinggi. Keduanya mengajarkan bahwa kualitas, baik dalam ibadah maupun usaha duniawi, hanya dapat diraih dengan konsentrasi penuh.

Mungkin inilah saatnya kita merenung: jika kita mampu mempraktikkan khusyu’ dalam shalat, mengapa tidak menerapkan prinsip yang sama dalam setiap aspek kehidupan kita?

Catatan Cak AT
Ahmadie Thaha
Ma’had Tadabbur al-Qur’an, 25/1/2025

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp LinkedIn Telegram Email
What do you think?
Love0
Sad0
Happy0
Sleepy0
Angry0
Dead0
Wink0
Previous Article Buka Seleksi Petugas Haji Daerah, Wakil Kepala BPH Mengingatkan: Jangan Untuk Nebeng Haji Gratis
Next Article Keren nih! ADI Kota Bogor Ajak Gen Z Belajar Dakwah Digital dengan Gelar Pelatihan Jurnalistik

Latest News

sungai kita
Ketika Ribuan Ton Antiobiotik Mengancam Kehidupan Sungai
DialeKita
Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor dengan ETS Global dan IIEF Adakan Tes TOEFL Resmi
Akademika
Bisakah Dosen Sejahtera Hak, Kenyataan dan Realita!
Bisakah Dosen Sejahtera? Hak, Kenyataan dan Realita!
DialeKita
noto susanto
Budaya Cari Muka, Pentingkah dalam Kehidupan?
DialeKita
sahid tour
Sahid Tour dan BSI SME Group Sinergi Permudah Akses Ibadah Haji dan Umrah
Sekitar Kita
social media marketing
Sosial Media Marketing untuk Tingkatkan Penjualan Bisnis
Kiat Kita
Karena 'Flourish', Kita Jadi Juara Dunia!
Karena ‘Flourish’, Kita Jadi Juara Dunia!
DialeKita

Baca Artikel Lain

noto susanto
DialeKita

Risiko Pintu Menuju Kesuksesan?

09/05/2025
sekolah gratis
DialeKita

Akhirnya, Sekolah Gratis Sepenuhnya

07/05/2025
DialeKita

Matahari Kembar

06/05/2025
Peran Baru Jurnalis, Melatih AI Menulis Berita
DialeKita

Peran Baru Jurnalis, Melatih AI Menulis Berita

05/05/2025
Previous Next

Ikon Logo Inilah Kita

Kategori

  • Akademika
  • DialeKita
  • Generasi
  • Kesehatan
  • Kiat Kita
  • Komunitas
  • Nusantara
  • Sekitar Kita
  • Uncategorized

Inilah Kita

  • About
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media
  • Term & Condition
Inilah KitaInilah Kita
©2024 Inilah Kita
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?